Konsep Manusia Sebagai Objek Material Psikologi
Diajukan Untuk
Memenuhi Nilai Mata Perkuliahan
Pengembangan Peserta Didik
“Syafa’atun Nahriyah, M.Pd.I”
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Achmad Robi Solehudin
Cecep Taufik
Dhilla Habibah
Jajay Jazilah
Muhammad Rizki
Neni Sri N
Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam
Universitas Majalengka
2016-2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Konsep manusia menurut
sudut pandang tertentu merupakan hal yang penting.konsep tersebut dirasakan
penting karena ia termasuk pandangan manusiawi yang senantiasa dicari,yakni
suatu pandangan makhluk unik yang sejak kehadirannya di muka bumi hakikatnya
tidak pernah dimengerti dengan tunta.Pencarian tentang konsep dirinya pada
suatu masa akan disusuli dengan konsep diri berikutnya; suatu aktivitas
pencarian yang tidak pernah mengenal batas akhir. Pada kenyataan demikian
dipahami bahwa pandangan tentang manusia terkait erat dengan
kepercayaannya,sedangkan kepercayaan adalah landasan moralitas yang pada
gilirannya akan memperlihatkan corak peradaban yang dibangunnya. Hal itu
terjadi karena pandangan mengenai manusia merupakan masalah central yang
mewarnai corak peradaban manusia itu sendiri, kapan manusia mulai hidup ?
mengapa ia hidup ? untuk apa ia hidup? Dan kapan ia akan mati? ,merupakan
pertanyaan yang telah menghasilkan banyak teori, namun antara satu teori dengan
teori lainnya berbeda,bahkan ada yang bertentangan. Hal itulah salah satu sisi
menarik pembahasan tentang manusia
Namun manusia tidak
akan pernah luput dari suatu tingkah atau dasar pemikirannya yang menjadikan ia
berbeda dengan manusia lainnya,dalam psikologi suatu tingkah atau perilaku
manusia dapat diamati dengan pendekatan studi psikologi kognitif yang
menjadikan manusia sebagai objek material di dalamnya
Sekilas deskripsi
diatas memberikan gambaran bahwa dalam proses pengonsepan dan perencanaan
manusia masih memiliki banyak perbedaan pendapat bahkan ada yang bertentangan .
Untuk lebih
komprehensif bahasan mengenai konsep manusia sebagai objek material dalam
sebuah makalah yang kami susun ini kami beri judul makalah ini dengan “konsep
manusia sebagai objek material”
1.2
Rumusan Masalah
Sehubungan dengan
uraian terdahulu,kami akan memfokuskan pada beberapa pokok
permasalahan,diantaranya :
a.
Apa
pengertian konsep ?
b.
Pengertian
Konsep Manusia
1.3 Tujuan
a.
Mengetahui
pengertian konsep
b.
Mengetahui
konsep konsep manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep
Konsep adalah sesuatu
hal yang abstrak,entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau
kelas dari suatu entitas,kejadian atau hubungan. Istilah konsep berasal dari
bahasa latin “conseptum”,artinya sesuatu yang dipahami.
Aristoteles dalam “the classical theory of consept” menyatakan bahwa konsep
merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat
pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental,yang
dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. (Wikipedia)
Menurut KBBI konsep
adalah konsep/kon·sep/ /konsép/ n 1 rancangan atau buram surat dan sebagainya;
2 ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret: satu istilah
dapat mengandung dua -- yang berbeda; 3 Ling gambaran mental dari objek,
proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi
untuk memahami hal-hal lainmengonsep/me·ngon·sep/ v membuat konsep (rancangan)pengonsep/pe·ngon·sep/
n penyusun konsep (rancangan)pengonsepan/pe·ngon·sep·an/ n proses, cara,
perbuatan mengonsep
Jadi konsep adalah
kesatuan identitas yang tersusun rapih yang terancang guna memenuhi kebutuhan
mentalnya,dzat,barang,nama,atau daya guna yang memberikan gambaran umum dan
khusus.
2.2 Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk
sosial yang berinteraksi satu dengan yang lain dan mempunyai tujuan dalam
hidupnya
Oleh karena itu
gambaran(konsep) manusia dalam kehidupan sosialnya dibagi menjadi 3 bagian
diantaranya :
A.
Manusia
sebagai system
Manusia ditinjau sebagai sistem,artinya manusia terdiri dari
beberapa unsur atau sistem yang membentuk suatu totalitas ; yakni sistem
adaptif,sistem personal,sistem interpersonal,dan sistem sosial
Sistem terdiri dari :
-
Unsur-Unsur
(komponen,elemen,sub sistem)
-
Batasan
-
Tujuan
Meliputi :
a.
Manusia
sebagai sistem adaptif,disebabkan :
-Setiap individu dapat berubah
-Setiap individu merespon terhadap perubahan
b. Manusia sebagai sistem
personal, disebabkan:
-Setiap manusia
memiliki proses persepsi
-Setiap manusia
bertumbuh kembang
c.Manusia sebagai sistem
interpersonal
-Setiap manusia
berinteraksi dengan yang lain
-Setiap manusia
memiliki peran dalam masyarakat
-Setiap manusia
berkomunikasi terhadap orang lain
d. Manusia sebagai sistem
sosial
Setiap individu
memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan di lingkungannya;
keluarga, masyarakat, dan tempat kerjaManusia ditinjau sebagai sistem terbuka yang
terdiri dari berbagai sub sistemyang saling berhubungan secara terintegrasi untuk
menjadi satu total sistem. terdiri dari beberapa komponen :
-Komponen biologik
adalah anatomi tubuh
-Komponen
psikologik adalah kejiwaan
-Komponen Sosial
adalah lingkungan
-Komponen Kultural
adalah nilai budaya
-Komponen
Spiritual adalah kepercayaan agama
B. Manusia sebagai adaptif
Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu dalam
berespon terhadap perubahan lingkungan mempengaruhi integritas atau
keutuhan. Lingkungan : seluruh kondisi keadaan sekitar yang mempengaruhi
perkembangan organisme atau kelompok organism. Model konsep adaptasi pertama
kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari
konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini.
Terdapat tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi
- Respon takut {
mekanisme bertarung }
- Respon inflamasi
- Respon stress dan
- Respon sensori
Menurut Roy Prilaku adaptif merupakan perilaku individu secara
utuh. Beradaptasi dan menangani rangsang lingkungan.
Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :
1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang
terus-menerus berinteraksi dengan lingkungan.
2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi
perubahan-perubahan biopsikososial.
3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas
kemampuan untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap
semua rangsangan baik positif maupun negatif.
4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang
lainnya,jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia
mempunyai kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.
5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat
dihindari dari kehidupan manusia.
Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima
asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang
dipandang sebagai “Holistic adaptif system”dalam segala aspek yang merupakan
satu kesatuan.
System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya
sebagai kesatuan untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari
setiap bagian-bagiannya. System terdiri dari proses input, autput, kontrol dan
umpan balik ( Roy, 1991 ),
Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep
keperawatan dengan model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau
keyakinan serta nilai yang dimilikinya diantaranya:
1. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan social yang
selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang
harus beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi.
3. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan
oleh roy, diantaranya:
a. Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan
seseorang dan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang individu.
b. Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami
seseorang, dan baik stimulus internal maupun eksternal, yang dapat
mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan observasi, diukur secara subjektif.
c. Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan cirri
tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan
lingkungan yang sukar dilakukan observasi.
4. System adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya:
- Pertama, fungsi fisiologis, komponen system adaptasi ini yang
adaptasi fisiologis diantaranya oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan
istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis
dan fungsi endokrin.
- Kedua, konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang
mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.
- Ketiga, fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang
berhubungan dengan bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi
social dalam berhubungan dengan orang lain
- Keempat, interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal
pola-pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara
interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.
5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi
agar mampu melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan,
reproduksi dan keunggulan sehingga proses ini memiliki tujuan meningkatkan
respon adaptasi.
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif.
Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu
kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan balik. Proses
kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara- cara
adaptasi. Lebih spesifik manusia didefenisikan sebagai sebuah sistem adaptif
dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam
empat cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran
dan interdependensi. Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan
sebagai suatu sistem yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami
kekuatan dan zat dengan perubahan lingkungan. Sebagai sistem adaptif manusia
dapat digambarkan dalam istilah karakteristik sistem, jadi manusia dilihat
sebagai satu-kesatuan yang saling berhubungan antara unit fungsional secara
keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa tujuan. Input pada manusia
sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan dari lingkungan
luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus
termasuk variabel standar yang berlawanan yang umpan baliknya dapat
dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus internal yang mempunyai
tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang dapat
ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasa dilakukan. Proses kontrol manusia
sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping. Dua mekanisme koping
yang telah diidentifikasi yaitu : subsistem regulator dan subsistem kognator.
Regulator dan kognator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap
empat efektor atau cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri,
fungsi peran dan interdependen.
C. Manusia sebagai Holistik
Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia
makhluk yang terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau
sering disebut juga sebagai makhluk biopsikososialspritual. Dimana, keempat
unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap salah satu aspek merupakan
ancaman terhadap aspek atau unsur yang lain.
Manusia sebagai makhluk biologis, disebabkan karena:
- manusia terdiri dari gabungan sistem-sistem organ tubuh
- manusia mempertahankan hidup
- manusia tidak terlepas dari hukum alam (khususnya hukum
perkembangan)
Manusia sebagai makhluk psikologis, karena:
- setiap individu memiliki kepribadian yang unik (sanguin,
melankholik,dll)
- setiap individu memiliki tingkahlaku yang merupakan manifestasi
dari kejiwaan
- setiap individu memiliki kecerdasan dan daya pikir
- setiap individu memiliki kebutuhan psikologis untuk mengembangkan
kepribadian
Manusia sebagai Makluk sosial, karena:
- setiap individu hidup bersama dengan orang lain
- setiap individu dipengaruhi oleh kebudayaan
- setiap individu terikat oleh norma yang berlakuk dimasyarakat
- setiap individu dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan
sosial
- setiap individu tidak dapat hidup sendiri perlu bantuam orang
lain
Manusia sebagai makhluk Spritual karena:
- setiap individu memiliki keyakinan sendiri tentang adanya Tuhan
- setiap individu memiliki pandangan hidup, dan dorongan sejalan
dengan keyakinan yang dipegangnya
Manusia sebagai makhluk cultural
- Manusia mempunyai
nilai dan kebudayaan yang membentuk jatidirinya
- Sebagai pembeda
dan pembatas dalam hidup social
- Kultur dalam diri
manusia bisa diubah dan berubah tergantung lingkungan manusia hidup.
PRINSIP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA
A. HIRARKHI ABRAHAM MASLOW
Menurut Abraham Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan
hidup yang akan selalu berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa hidupnya. Lima
tingkatan yang dapat membedakan setiap manusia dari sisi kesejahteraan
hidupnya, teori yang telah resmi di akui dalam dunia psikologi.
Kebutuhan tersebut berjenjang dari yang paling mendesak hingga yang
akan muncul dengan sendirinya saat kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi. Setiap
orang pasti akan melalui tingkatan-tingkatan itu, dan dengan serius berusaha
untuk memenuhinya, namun hanya sedikit yang mampu mencapai tingkatan tertinggi
dari piramida ini.
Lima tingkat kebutuhan dasar menurut teori Maslow adalah sebagai
berikut (disusun dari yang paling rendah) :
1. KEBUTUHAN FISIOLOGI/
DASAR
Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana
kehidupan berfungsi secara fisik dan kimiawi. Fisiologi menggunakan berbagai
metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan,organ, sistem organ,
dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk
mendukung kehidupan.
Menurut Abraham Maslow kebutuhan fisiologi sangat mendasar, paling
kuat dan paling jelas dari antara sekian kebutuhan adalah untuk mempertahankan
hidupnya secara fisik. Yaitu kebutuhan untuk makan, minum,tempat tinggal, sexs
tidur dan oksigen. Manusia akan menekan kebutuhannya sedemikian rupa agar
kebutuhan fisiologis (dasar)nya tercukupi. Sebagai contoh:
a. pengeluaran zat
sisa, di mana seseorang harus mengeluarkan zat-zat sisa yang sedah tidak
terpakaioleh tubuh. Karena jika tidak di kelurkan akan mengakibatkan
penyakit/pembentukan penyakit.
b. Oksigen (O2)
merupakan salah satu kebutuhan vital untuk kehidupan kita. Dengan mengkonsumsi
oksigen yang cukup akan membuat organ tubuh berfungsi dengan optimal. Jika
tubuh menyerap oksigen dengan kandungan yang rendah dapat menyebabkan
kemungkinan tubuh mengidap penyakit kronis. Sel-sel tubuhyang kekurangan
oksigen juga dapat menyebabkan perasaan kurang nyaman, takut atau sakit.
Menguap adalah salah satu sinyal tubuh kekurangan oksigen selain karena
mengantuk.
2. KEBUTUHAN AKAN RASA
AMAN
Kebutuhan akan rasa aman ini baiasanya terpuaskan pada orang-orang
yang sehat dan normal. Seseorang yang tidak aman akan memiliki kebutuhan akan
keteraturan dan setabilitas yang sanggat berlebihan dan menghindari hal-hal
yang bersifat asing dan yang tidak di harapkannya.berbeda dengan orang yang
merasa aman dia akan cenderung santai tanpa ada kecemasan yang berlebih. Perlindungan
dari udara panas/dingin, cuaca jelek, kecelakaan,infeksi, alergi, terhindar
dari pencurian dan mendapatkan perlindungan hukum, bebas dari penjajahan, bebas
dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dariteror, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh :
a. Seseorang membangun
rumah untuk melindungi diri dari hujan panas memenuhi kepuasan untuk dirinya
b. Saat indonesia di
jajah kita melawan penjajah tersebut dan akhirnya merdeka karena saat terjajah
kita tidak merasa amanan.
3. KEBUTUHAN SOSIAL
Kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang, kebutuhan
akan rasa memiliki tempat di tengah kelomoknya. Sebagai contoh :
a. Dimana seseorang
yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama membuat suatu
kelompok/berkumpul karena mereka ingin diperhatikan dalam tujuannya dan dapat
memberikan perhatian atas klompok tersebut.
b. Kebutuhan cinta
seorang anak oleh ibunya, itu sanggat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak
misal seorang anak tercukupi kebutuhan akan kasih sayang maka perkembangan anak
akan optimal berupa fisik maupun psikologinya karena perhatian yang di berikan
ibu kepada anaknya.
4. KEBUTUHAN AKAN
PENGHARGAAN
Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan
akan penghargaan yakni:
HARGA DIRI adalah penilaian terhadap hasil yang di capai dengan
analisis, sejauh mana memenuhi ideal diri. Jika individu selalu sukses maka
cenderung harga dirinya akan tinggi dan jika mengalami kegagalan harga diri
menjadi rendah. Harga diri di peroleh dari diri sendiri dan orang lain. Harga
diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan,
kecukupan, prestasi, ketidak tergantungan dan kebebasan Kebutuhan harga diri
meliputi:
a. Menghargai diri
sendiri
b. Menghargai orang
lain
c. Dihargai orang lain
d. Kebebasan yang
mandiri
e. Preshies
f. Di kenal dan di
akui
g. Penghargaan
PENGHARGAAN DARI ORANG LAIN
meliputi prestis, pengakuan, penerimaan,perhatian, kedudukan,nama
baik serta penghargaan. Penghargaan dari orang lain sanggat di perlukan dalam
kehidupan karena dengan penghargaan itu seseorang akan menjadi lebih kreatif,
mandiri, percayaakan diri sendiri dan juga lebih produktif. Kebutuhan
penghargaan dari orang lain meliputi :
a. Kekuatan
b. Pencapaian
c. Rasa cukup
d. Kompetisi
e. Rasa percaya diri
f. kemerdekaan
Sebagai conoh:
a. Seorang pemahat di
puji oleh pelanggannya maka iya akan lebih semangat dalam membuatmemproduksi
karyanya dalam jumlah maupun model.
b. Seorang guru yang
mengajar, mengabdi bertahun-tahun dan mendapatkan pengangkatan pegawai negeri
oleh pemerintah
5. KEBUTUHAN AKTUALISASI
DIRI
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk
melakukan yang terbaik dari yang dia bisa. tingkatan tertinggi dari
perkembangan psikologis yang bisa dicapai bila semua kebutuhan dasar sudah
dipenuhi dan pengaktualisasian seluruh potensi dirinya mulai dilakukan. Pada
saat manusia sudah memenuhi seluruh kebutuhan pada semua tingkatan yang lebih
rendah , melalui aktualisasi diri di katakan bahwa mereka mencapai potensi yang
paling maksimal. Manusia yang teraktualisasi dirinya:
a. Mempunyai
kepribadian multi dimensi yang matang.
b. Sering mampu
mengasumsi dan menyelesaikan tugas yang banyak.
c. Mencapai pemenuhan
kepuasan dari pekerjaan yang di kerjakan dengan baik.
d. Tidak tergantung
secara penuh pada opini orang lain.
Sebagai contoh:
Saat kita mengetahui bahwa minggu depan akan ada ulangan maka kita
akan belajar lebih agar mendapatkan kepuasan dalam ujian dan mendapatkan nilai
baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep
manusia ditinjau dari beberapa segi ilmu,diantaranya :
a. Manusia sebagai sistem
b. Manusia sebagai adaptif
c. Manusia sebagai holistik
Prinsip
dasar kebutuhan manusia,diantaranya :
a. Kebutuhan fisiologi dasar
b. Kebutuhan akan rasa aman
c. Kebutuhan sosial
d. Kebutuhan akan penghargaan
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Komentar
Posting Komentar